CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 06 Januari 2014

Benteng Vredeburg


Museum yang dahulunya merupakan markas pertahanan Belanda ini dibangun pada tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I atas permintaan Belanda. Pada tahun 1867 benteng direnovasi kembali akibat terkena gempa dan diubah namanya menjadi Vredeburg yang artinya benteng perdamaian. Museum khusus perjuangan bangsa ini memiliki banyak koleksi berupa bangunan kuno, koleksi rumah tangga, senjata, naskah, pakaian, peralatan dapur, foto, lukisan, diorama dan lain-lain.

The Museum used to be Dutch army fortress, was built by Sri Sultan Hamengkubuwono I in 1760 as a request of Dutch government. In 1867 it was restored due to the earthquake and its name was changed into Vredeburg which means peaceful fortress. This museum has a large collection, weapons, manuscripts, clothing, kitchen utensils, pictures, paintings, diorama, etc.



Jam Buka/Open Hour:
Selasa-Jumat 08.00-16.00, Sabtu-Minggu 08.00-17.00
Tuesday-Friday 8 a.m - 4 p.m, Saturday-Sunday 8 a.m - 5 p.m

Tiket Masuk/Entrance Fee: Rp 2.000,- (Domestic) | Rp 10.000,- (Foreigner)

City of Kotagede



Kotagede terletak di bagian selatan kota Yogyakarta, merupakan kawasan peninggalan kerjaan Mataram Islam. Di kawasan ini terdapat makam raja-raja Mataram, masjid besar Mataram, kolam yang dianggap keramat, bekas singgasana Panembahan Senopati, pasar tradisional, rumah tradisional dan rumah Kalang.

Kotagede is located at the southern part of Yogyakarta city. The location used to be the Islamic Mataram Kingdom. In Kotagede, there are Mataram King Cemetery, Mataram Grand Mosque, Sacred Pool, Relic of Panembahan Senopati throne, traditional market, Javanese traditional house and Kalang house.


Jam Buka/Open Hour: 24 Jam/24 Hours
Tiket Masuk/Entrance Fee: Sukarela/Voluntary